KEINDAHAN PAYUDARA
Bentuk payudara yang indah adalah payudara yang sesuai bentuk gadis muda (youthful)
seperti contoh gambar di samping ini. Sesungguhnya ada banyak parameter
bentuk dan ukuran anatomis yang menjadi acuan bentuk payudara yang
indah. Dalam bahasan ini, kita akan mengulas beberapa di antaranya yang
cukup penting menjadi panduan/acuan pada prosedur operasi estetik
payudara.
Pertama-tama
kita akan membagi payudara menjadi sisi atas dan sisi bawah dengan
batas garis yang melalui puting susu tegak lurus terhadap garis sumbu
tubuh. Payudara ideal adalah bila panjang sisi atas nya 2 x panjang sisi
bawahnya. Kemudian proyeksi lurus puting susu terhadap dinding dada
adalah setinggi/pada level garis lipatan payudara. Terakhir, pada
penampakan samping bagian atas payudara harus menunjukkan garis yang
relatif lurus dari pangkal dinding dada sampai ke titik puting susu,
kemudian bagian bawahnya berbentuk kurva/lengkungan yang landai.
Kesemua
gambaran di atas relatif lazim ditemui pada gambaran payudara wanita
dewasa muda. Namun, faktor etnis, usia, kondisi gizi, kehamilan, dll
membuat banyak variasi pada bentuk dan ukuran payudara wanita. Keluhan
yang sering diungkapkan oleh
klien-klien wanita terkait dengan bentuk payudaranya adalah proporsi
volumenya yang
rata/relatif kecil, atau justru kebalikannya berupa proporsi volume yang
terlalu besar, serta bentuknya yang sudah mengendur pada ibu-ibu yang
sudah melewati
beberapa kali proses menyusui.
PROPORSI PAYUDARA YANG RELATIF KECIL / RATA
Hal yang relatif sering dikonsultasikan oleh klien
wanita muda belia adalah proporsi payudara yang menurut mereka terlalu kecil
dibandingkan rekan-rekan sebaya atau seukuran tubuh yang sama. Hal ini biasanya
terjadi secara genetik (diturunkan) dari garis keluarga sebelumnya. Kadangkala
klien wanita dari kalangan usia yang lebih lanjut juga datang berkonsultasi
dengan keluhan serupa, termasuk adalah ibu-ibu yang pernah mengalami operasi
pembuangan
massa
tumor/kanker payudara.
Latar belakang keluhan yang paling mendesak
sesungguhnya bukanlah gangguan anatomi atau gangguan kinerja sehari-hari,
tetapi lebih berat ke arah gangguan psikologis untuk mengatasi rasa rendah diri
(minder) dari yang bersangkutan di dalam pergaulannya. Pada wanita muda belia
di mana kecantikan dan keelokan tubuh masih menjadi hal yang penting dalam
pergaulan, hal tersebut kadang akan membatasi pergaulannya dengan sesama remaja
putri, apalagi dengan remaja lawan jenis. Pada wanita yang mengalami kehilangan
isi payudaranya akibat operasi pembuangan
massa
tumor/kanker, mereka ingin menghindarkan diri dari menjadi sasaran rasa iba di
dalam bersosialisasi.
PROPORSI PAYUDARA YANG TERLALU BESAR
Pada keadaan yang berlawanan, kadang-kadang ada klien
wanita datang berkonsultasi akibat ukuran payudaranya yang terlalu besar. Pada
wanita etnis
Asia, hal ini tidak terlalu
lazim, lain halnya dengan wanita etnis Afrika atau Afro-Amerika yang memang
memiliki proporsi payudara yang besar. Pada keadaan seperti ini, seringkali ada
keluhan fisik berupa postur tubuh yang dirasakan semakin membungkuk, atau
pegal-pegal dan nyeri pinggang bila mereka terlalu lama dalam posisi tegak.
Keluhan psikologis juga kadang-kadang diutarakan, antara lain berupa rasa risih
bila pria terlalu sering memusatkan pandangan dan perhatiannya pada dada
mereka, atau kesulitan untuk mencari ukuran bra yang besar.
Menilik anatomi normal payudara, lingkar atas dan
lingkar dalam payudara merupakan daerah yang sempit dan memiliki ruang
terbatas, sehingga
massa
jaringan lemak dan kelenjar susu lebih banyak menempati lingkar bawah dan
lingkar bawah-luar payudara. Demikian pula pada payudara yang ukurannya besar,
jaringan lemak dan kelenjar susu tumbuh relatif berlebihan di lingkar bawah dan
lingkar luar-bawah payudara. Dengan mempertimbangkan hal itu, serta fakta bahwa
separuh atas payudara adalah daerah yang terbuka tidak tertutup oleh bra
ataupun pakaian renang, maka prinsip prosedur pengecilan payudara adalah
mengurangi isi separuh bawah payudara dan menyesuaikan bentuk lengkung payudara
sehingga sisi lengkung luar payudara pascaoperasi akan sedikit ditarik ke arah
garis tengah.
BENTUK PAYUDARA YANG KENDUR
Sering pula klien wanita dari golongan yang lebih
berumur datang berkonsultasi akibat bentuk payudaranya yang dirasakannya
menyusut setelah melahirkan dan menyusui. Pada keadaan seperti ini, mereka
awalnya datang untuk memperindah kembali bentuk payudaranya agar lebih berisi
seperti sedia kala. Keluhan psikologis yang juga kadang-kadang diutarakan
antara lain adalah rasa rendah diri bila harus
berbusana renang atau perasaan tidak menarik lagi di hadapan suami. Secara
awam, biasanya klien wanita seperti ini akan berfikir dan awalnya berkonsultasi
untuk melakukan prosedur penambahan isi payudara dengan penyisipan implant (breast
augmentation).
Yang
harus Anda fahami di sini adalah penyebab gambaran
payudara kendur adalah hilangnya daya elastisitas jaringan penggantung (ligament)
payudara, bukan karena berkurangnya isi payudara. Proses menyusui tidak
akan
pernah mengurangi isi payudara. Justru pada saat menyusui payudara
menjadi
lebih berisi. Kelenjar-kelenjar susu di dalam payudara secara alamiah
akan
bertambah banyak dan bertambah besar untuk memfasilitasi produksi ASI
yang
dibutuhkan. Kemudian pengaruh hormon menyebabkan lapisan lemak payudara
menjadi
lebih tebal. Kedua hal tersebut menambah
massa
payudara, ditambah lagi
gaya tarikan oleh bayi
sewaktu menghisap/menyusu dan pengaruh alami
gaya gravitasi memperberat
beban kerja
jaringan penggantung (ligament) payudara. Pada suatu saat
jaringan
penggantung ini akan mencapai titik jenuh, kehilangan elastisitasnya,
dan
payudara menjadi mengendur. Pada keadaan ini posisi puting susu mulai
merosot
tidak lagi berada pada level sejajar lipatan bawah payudara.
Kemudian,
saat periode menyusui berakhir, tubuh akan
melakukan adaptasi ulang. Karena tidak lagi dibutuhkan kinerjanya,
kelenjar-kelenjar susu yang awalnya membesar mulai menyusutkan diri (involusi)
ke ukuran semula pada saat tidak aktif. Saat seorang ibu mulai
menyesuaikan
berat badannya pascapersalinan (dengan diet dan/atau latihan olah raga),
maka
cadangan lemak di seluruh tubuh ikut menipis dan dimetabolisme. Secara
normal
jaringan lemak payudara adalah simpanan lemak utama pada wanita; sebagai
konsekuensi penipisan jaringan lemak seluruh tubuh maka jaringan lemak
payudara
juga akan ikut menipis. Adanya penyusutan kelenjar-kelenjar susu dan
penipisan
bantalan lemak payudara (kembali ke ukuran awal sebelum kehamilan dan
menyusui)
membuat perasaan seolah-olah payudara “mengecil”, padahal sebenarnya
payudara
hanya kembali ke ukuran awalnya saja. Proses yang sebenarnya terjadi
justru
pengenduran payudara seperti yang telah dijelaskan di awal.
Beberapa
faktor risiko mempengaruhi tingkat kekenduran
payudara akibat proses adaptasi payudara selama periode hamil dan
menyusui.
Faktor-faktor tersebut adalah indeks
massa
tubuh ibu (profil ‘gemuk’ maka semakin besar risiko dan berat tingkat
kekenduran payudara), jumlah kehamilan ibu (semakin banyak maka semakin
besar
risiko dan berat tingkat kekenduran payudara), ukuran bra awal sebelum
hamil
(semakin besar maka semakin besar risiko dan berat tingkat kekenduran
payudara), kebiasaan merokok ibu (mempengaruhi elastisitas jaringan
ikat) dan
usia ibu. (The
Effect
of Breastfeeding on Breast Aesthetics, Aesthetic Surgery
Journal, Volume 28, edisi 5)
Prosedur AUGMENTATION MAMMAPLASTY (BREAST AUGMENTATION) untuk payudara yang terlalu kecil
Untuk mengatasi proporsi payudara yang relatif kecil, ada prosedur
estetik yang disebut augmentation mammaplasty (breast augmentation),
yaitu dengan memperbesar isi payudara dengan menambah sisipan kantung jel
silikon steril (silicon implant) di bawah jaringan lemak dan kelenjar
susu payudara. Syarat dari prosedur ini adalah posisi puting susu relatif belum
“merosot”, atau masih satu level dengan garis lipatan bawah payudara. Bila
posisi puting susu sudah merosot, berarti masalah pada payudara adalah
kekenduran payudara. Untuk membentuk estetik payudara seperti itu, perencanaan
tidak hanya cukup dengan cara menambah volum payudara tetapi juga perlu
prosedur “mengangkat” payudara (breast uplifting).
Silikon yang digunakan untuk menambah isi payudara
adalah silikon semi-padat (jel) yang steril dan dibungkus dengan kantong
polimer sintetis yang juga steril untuk mencegah jel bocor sekalipun tesinggung
benda tajam. Bila kantung jel silikon ini diraba kekenyalannya akan seperti
jaringan payudara biasa.
Kantung jel silikon steril dan kontroversi
injeksi silikon cair
Jangan pernah berfikiran untuk menambah isi payudara
Anda dengan injeksi, apalagi bila Anda tidak mengetahui apa substansi cairan
yang disuntikkan dan bagaimana keahlian medis orang yang menyuntikkan.
Kebanyakan injeksi payudara yang “murah-meriah” (misalkan di
salon-salon) berisi silikon cair untuk kepentingan industri (contoh: cairan
silikon untuk poles mobil atau perekat kaca akuarium) yang berbahaya dan
menimblkan komplikasi. Silikon cair kelak tersebar menelusup ke
jaringan-jaringan payudara yang longgar, dan mengiritasi jaringan di sekitarnya
menimbulkan peradangan.
Akumulasi silikon cair pada jaringan longgar payudara
akan menimbulkan perasaan seperti gumpalan-gumpalan tumor di bawah kulit. Bila
penyuntikannya terlalu dangkal, silikon tersebut akan merusak kulit di atasnya
menjadi kemerahan permanen bahkan luka. Bahan ini sejak lama dilarang oleh
badan pengawasan obat dan makanan di negara-negara maju seperti AS, namun entah
bagaimana penyalahgunaannya masih marak di negeri ini.
Penyisipan kantung jel silikon steril
Ada beberapa lokasi
untuk membuat irisan bukaan dan memasukkan sisipan kantung jel silikon ke dalam
payudara. Cara yang paling lazim adalah dengan membuat irisan bukaan horizontal
4 cm di garis lipatan bawah payudara. Bekas luka operasi pada bukaan di daerah
ini kelak akan tersembunyi tertutup bagian bawah payudara. Cara ini adalah cara
yang paling mudah dilakukan dan memberikan keleluasaan dokter mengendalikan
perdarahan intraoperasi selama pembebasan jaringan dan pembentukan rongga untuk
sisipan kantung jel silikon.
Cara berikutnya yang juga sering dilakukan adalah
dengan membuat irisan bukaan setengah lingkaran di batas kulit dan areola
puting susu. Cara ini baik untuk klien wanita dengan lingkaran gelap areola
puting susu yang cukup besar, karena irisan bukaan ikut semakin besar untuk
menyisipkan kantung jel silikon. Keuntungan cara ini adalah bekas luka operasi
yang sama sekali tersamar oleh bagian gelap areola puting susu. Kekurangan cara
ini adalah teknik operasi menjadi lebih sukar karena bukaan untuk membebaskan
jaringan dan membentuk rongga relatif kecil. Pengendalian perdarahan juga menjadi
lebih sulit dan harus lebih cermat, sehingga seringkali waktu operasi menjadi
lebih panjang. Masih terkait dengan keterbatasan area, irisan bukaan ini hanya
bisa dilakukan untuk kantung jel silikon berukuran kecil (< 350 mL). Yang
juga perlu Anda ketahui adalah, berhubung jaringan yang dibebaskan untuk
membentuk rongga berada di sekitar puting susu, maka selalu ada risiko cedera
serat-serat saraf yang mengakibatkan berkurangnya kualitas sensitifitas puting
susu, meskipun hal ini tidak signifikan dan dapat ditoleransi. Sensitifitas
puting susu umumnya akan berangsur-angsur membaik dalam 6 bulan.
Cara terakhir yang paling sulit adalah melalui lipat
ketiak. Menyisipkan kanutng jel silikon melalui jalur ini relatif sulit dengan
teknik operasi konvensional karena ruang di lokasi anatomi ini sangat sempit
dan berisi banyak struktur penting (pembuluh-pembuluh darah, kelenjar getah
bening, dll) yang rentan perlukaan. Cara ini biasanya dilakukan dengan teknik
operasi endoskopi.
Di dalam payudara, kantung jel silikon diletakkan di
bawah lapisan lemak dan kelenjar susu payudara, sehingga gambaran kelengkungan
payudara dipertahankan dari ketebalan awal lapisan lemak dan kelenjar susu.
Pada individu dengan dada yang relatif rata, yang mana lapisan lemak dan kelenjar
payudaranya tipis, kantung jel silikon diletakan lebih dalam, di bawah lapisan
otot dada sehingga ketebalan otot dada ikut menyumbang ketebalan jaringan
payudara baru. Pada jenis ini, sisipan kantung jel silikon hanya dapat
dimasukkan lewat lipatan bawah payudara. Lama operasi ini akan relatif lebih
lama karena harus membebaskan otot-otot dada dari perlekatannya dengan selubung
iga di daerah tersebut.
Mengenai jenis kantung jel silikon sendiri terdapat
bermacam-macam bentuk.
Ada
yang berbentuk kubah dengan alas berbentuk lingkaran (round-shaped).
Jenis ini merupakan pilihan dari wanita-wanita di benua Amerika termasuk AS dan
Brazil.
Hasil pascaoperasi membuat payudara baru sangat menonjol dengan bentuk seperti
kubah sempurna, namun bila dilihat dari proyeksi samping lengkung payudara
bagian atas menjadi kurang landai tidak seperti anatomi payudara normal.
Ada pula kantung jel
silikon dengan alas berbentuk seperti buah pir (teardrop base, anatomical-shaped).
Jenis ini banyak dipilih wanita-wanita yang menginginkan bentuk baru yang lebih
alami, termasuk wanita-wanita di benua Eropa dan Asia termasuk Perancis,
Jepang,
Korea
dan
Taiwan.
Hasil pascaoperasi membuat payudara baru tidak terlalu menonjol kecuali bagian
bawah payudara yang menonjol secara bermakna. Dilihat dari proyeksi samping
lengkung payudara bagian atas menjadi tetap landai sementara bagian bawah
payudara menjadi lebih besar; gambaran yang lebih alami seperti anatomi
payudara normal.
Selain itu permukaan kantung juga bermacam, ada yang
mulus dan ada yang bertekstur. Kantung yang mulus menguntungkan dalam hal
memudahkan penyisipan, kantung yang bertekstur menguntungkan karena ia akan
memegang jaringan sekitarnya lebih baik sehingga reaksi jaringan sekitar (fibrosis)
sebagai bentuk penolakan tubuh terhadap keberadaan asing kantung tersebut tidak
berlebihan, tarikan-tarikan jaringan ikat menjadi minimal dan bentuk akhir
payudara relatif terjamin kemulusannya bebas risiko cekungan kulit (capsular
contracture).
Ukuran sisipan kantung jel silikon
Mengenai berapa ukuran sisipan kantung jel silikon yang
Anda inginkan, hal ini perlu didiskusikan dengan cermat antara Anda dan dokter
Anda. Banyak klien wanita yang datang ke dokter ahli bedah plastik untuk
menambah besar payudaranya dengan penyampaian,
“Dok, ukuran awal bra saya sekian dengan cup ini,
bisakah saya menambah ukuran bra saya menjadi sekian dengan cup ini”.
Padahal, yang terpenting bukanlah ukuran akhir bra yang
dituju, melainkan bentuk akhir payudara yang proporsional terhadap bentuk dan
postur tubuh secara keseluruhan. Biasanya dokter akan memberi penilaian dan
rekomendasinya kepada klien, tetapi akan lebih baik bila klien tiba sudah
dengan bekal prakiraan ukuran yang ia inginkan.
Salah satu cara yang mudah untuk menentukan prakiraan ukuran
sisipan kantung jel silikon yang Anda inginkan (dan cara ini bahkan dapat
dilakukan di dalam kamar tidur Anda sendiri) adalah dengan melakukan “percobaan
kantung beras”. Prinsipnya adalah dengan membuat tiruan sisipan kantung
jel silikon dari kantung yang berisi beras. Selain karena alasan kemudahan
(biasanya di setiap dapur terdapat mangkuk pengukur beras atau timbangan
kecil), besaran
massa jenis beras hampir sama
dengan
massa
jenis jel silikon. Bila setiap 1 kg beras ditakar maka mangkuk pengukur akan
menunjukkan isi 300 mL (atau untuk setiap ons akan berisi 30 mL, sehingga
penyetaraan massa jenis beras 0,033 ons/mL), sementara massa
jenis jel silikon adalah 0,034 ons/mL (sesuai standar badan pengawan
obat dan makanan AS). Untuk kantung Anda dapat menggunakan kantung plastik
biasa atau –untuk membuat bentuk tiruan lebih mirip sifat elastisitas kantung—
dengan stoking.
Siapkan volum awal 300 mL: masukkan 300 mL (1 kg) beras
ke dalam kantung, padatkan kemudian simpul ujungnya. Sisipkan kantung berisi
beras tersebut ke dalam bra (non-padding) yang Anda kenakan, kemudian
kenakan pakaian Anda. Bayangkan bahwa itu adalah penampilan Anda dengan ukuran
payudara yang lebih besar 300 mL. Bercerminlah dan perhatikan secara seksama
kontur “payudara” Anda menyembul dari dalam pakaian yang Anda kenakan. Nilailah
dari proyeksi depan dan dari proyeksi samping, apakah bentuk dada Anda sudah
dalam proporsi yang diidam-idamkan.
Bila Anda merasa belum puas akan ukuran 300 mL, Anda
bisa menambahkan lagi beras ke dalam kantung, dan mengulangi penilaian Anda.
Untuk setiap kesempatan Anda menilai “payudara”, Anda harus bertanya kepada
diri Anda apakah gambarannya betul-betul sesuai dengan dambaan Anda. Selain itu
Anda harus ingat bahwa penambahan volum payudara otomatis berimbas penambahan
beban payudara yang harus Anda alami kelak, karena itu Anda juga harus menilai
seberapa berat sisipan yang dapat Anda toleransi.
Segera setelah Anda menyelesaikan percobaan ini dan
menyimpulkan ukuran sisipan kantung jel silikon yang Anda inginkan, Anda kini
memiliki bekal untuk menyampaikan keinginan Anda kepada dokter ahli bedah
plastik Anda.
Perbandingan volume implant dengan perubahan ukuran payudara.
Persiapan Praoperasi
Tidak ada pemeriksaan khusus menjelang operasi estetik
payudara, kecuali untuk hal-hal yang terkait pembiusan umum (tidur). Biasanya
dokter ahli bius akan memintakan pemeriksaan darah praoperasi. Bila klien
berusia di atas 40 tahun, dokter bedah plastik akan menganjurkan klien untuk
memeriksakan kondisi kesehatan jantung dan paru-parunya terlebih dahulu.
Untuk kepentingan penyembuhan luka dan hasil akhir yang
baik, klien disarankan untuk tidak merokok dan minum alkohol 3 minggu sebelum
dan sesudah operasi. Pemakaian obat-obat herbal/tradisional juga sedapat
mungkin dihentikan dalam rentang waktu yang sama, karena ada beberapa zat yang
sifatnya mengencerkan darah dan menyulitkan pengendalian perdarahan
intraoperasi.
Pada hari operasi yang ditentukan, Anda akan diminta
berpuasa 4-6 jam sebelum jam operasi yang disepakati. Hal ini bertujuan untuk
mengosongkan isi lambung sehingga mencegah risiko muntah yang membahayakan
selama pembiusan.
Lama operasi biasanya berkisar 2-3 jam untuk prosedur breast augmentation, 4 jam untuk
prosedur breast reduction dan breast uplifting (mastopexy).
Pascaoperasi
Dan Proses Penyembuhan
Pascaoperasi
klien dirawat-inap 1 malam untuk
observasi, bila semua baik klien dapat pulang keesokan harinya. Klien
biasanya
akan mengalami nyeri, bengkak dan biru-biru hebat selama ± 1 minggu
pascaoperasi pada payudaranya, terutama di sisi-sisi garis bekas operasi
dan
kadang-kadang di separuh bawah lingkar payudara; tampilan ini
berangsur-angsur
hilang setelah minggu ke-2. Setelah minggu ke-2 biasanya klien akan
merasa
seperti tertarik-tarik, dan sensasi ini akan berangsur-angsur reda
sampai 1
bulan pascaoperasi.
Untuk
mendukung hasil operasi yang baik, klien sangat
dianjurkan memakai verband tekan selama jahitan belum dibuka, kemudian
dilanjutkan bra / garmen penyangga khusus selama 1 bulan untuk
membantu
menopang besarnya payudara baru. Jahitan dibuka pada hari ke-7
sampai
hari ke-10 pascaoperasi, dan setelah itu klien boleh mulai mandi atau
terkena
basah pada lukanya. Selain itu, segera setelah jahitan lepas dokter akan
memberikan terapi salep antikeloid untuk memfasilitasi bekas luka
operasi yang
baik. Dan selama 1 bulan pertama pascaoperasi klien harus
membatasi
aktivitasnya tidak melakukan aktivitas lengan dan dada yang berat,
misalnya
mengangkat beban yang berat atau berenang.
Komplikasi yang
mungkin
terjadi adalah adanya rembesan jernih dari bekas jahitan, namun hal
tersebut
tidak perlu menjadi kekhawatiran karena lazim terjadi. Komplikasi lain yang lebih serius seperti infeksi luka
operasi, atau
bekas luka operasi yang terbuka dapat dihindari selama kebersihan luka
terjaga,
pembatasan sementara aktivitas fisik berat dipatuhi dan program
perawatan di
rumah dapat diikuti dan dilaksanakan dengan baik.
Hasil
akhir bentuk payudara yang baru akan terlihat
baik dan terasa nyaman setelah 2 bulan pascaoperasi.
Prosedur REDUCTION MAMMAPLASTY (BREAST REDUCTION) untuk payudara yang terlalu besar
Untuk mengurangi isi separuh bawah payudara, maka cara
yang paling lazim adalah dengan membuat irisan “T terbalik”, membuat
irisan bukaan horizontal di garis lipatan bawah payudara (seperti pada prosedur
pembesaran payudara), dengan panjang tergantung berapa banyak lingkar payudara
yang hendak dikurangi, kemudian dari titik tengah irisan tersebut diteruskan
irisan bukaan vertikal menuju ke batas bawah puting susu. Irisan bukaan seperti
ini efektif untuk mencapai
massa
payudara bagian bawah yang hendak dibuang sekaligus menarik lengkung luar
payudara ke garis tengah. Payudara pascaoperasi kelak akan mengalami penurunan
ukuran bra tidak hanya dalam hal ukuran lingkar dada (misalnya dari 38 ke 36)
tetapi juga kaliber lingkar payudaranya (misalnya dari C ke B).
Bekas luka operasi pada desain ini relatif lebih bisa
diterima dibandingkan desain irisan lain yang pernah
diciptakan. Garis horizontal pada irisan “T terbalik” ini kelak
tersembunyi tertutup bagian bawah payudara, meskipun garis vertikalnya tetap
akan terlihat. Dengan perawatan luka pascaoperasi dan perawatan kulit payudara
yang baik, garis vertikal bekas operasi ini lambat laun akan semakin halus dan
memudar. Pada etnis kaukasia, garis vertikal ini akan halus dan tersamar
sempurna seperti kulit sekitarnya. Pada etnis kulit berwarna, garis vertikal
ini akan tampak sedikit lebih gelap/kemerahan.
Selain masalah bekas luka operasi, hal lain yang perlu
Anda antisipasi pascaoperasi breast reduction adalah adanya risiko
berkurangnya kualitas sensitifitas puting susu akibat cedera serat-serat saraf
saat operasi, meskipun hal ini tidak signifikan dan dapat ditoleransi. Adanya
sejumlah kelenjar susu yang ikut dibuang untuk mengecilkan payudara juga
membuat produksi air susu ibu sedikit berkurang. Bagi Anda yang sedang
mempertimbangkan untuk menjalani prosedur breast reduction, Anda harus
memahami seluruh risiko di atas sebelum memutuskan maju.
Persiapan praoperasi, pascaoperasi dan penyembuhan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah operasi hampir sama dengan prosedur operasi breast augmentation. Hanya saja pada prosedur breast reduction, biasanya klien akan lebih banyak tersita perhatiannya pada masalah bekas luka operasi. Pada
prosedur breast reduction,
garis vertikal bekas luka operasi bila dirawat
dengan
baik sesuai petunjuk dokter lambat laun semakin halus dan memudar dalam 2-6 bulan.
Prosedur MASTOPEXY (BREAST UPLIFTING) untuk payudara yang bentuknya mengendur
Menilik anatomi normal payudara, bahwa massa jaringan
lemak dan kelenjar susu lebih banyak menempati lingkar bawah dan lingkar
bawah-luar payudara, maka prinsip prosedur pengencangan payudara adalah
mengangkat/mengembalikan posisi puting susu ke level sejajar lipatan bawah
payudara, dan menyesuaikan bentuk lengkung bawah payudara yang kosong akibat
ditinggalkan jaringan payudara di sekitar puting susu dengan menggeser jaringan
dari bagian bawah-luar payudara. Prosedur ini disebut mastopexy (breast
uplifting)
Payudara pascaoperasi kelak akan terasa relatif lebih
kecil akibat pengencangan ini, dan seringkali pascaoperasi akan ada penurunan ukuran
bra. Bekas luka operasi pada prosedur ini mirip dengan bekas luka operasi “T
terbalik” pada prosedur breast reduction, yang membedakan adalah ada
bekas luka operasi tambahan di sepanjang areola puting susu. Bekas luka operasi
di sekeliling areola akan tersamar dengan baik sekali. Garis horizontal pada
irisan “T terbalik” ini kelak tersembunyi tertutup bagian bawah
payudara. Namun, garis vertikal dari puting susu ke lipatan bawah payudara
relatif tetap membekas meskipun tersamar. Dengan perawatan luka pascaoperasi
dan perawatan kulit payudara yang baik, garis vertikal bekas operasi ini lambat
laun akan semakin halus dan memudar. Pada etnis kaukasia, garis vertikal ini
akan halus dan tersamar sempurna seperti kulit sekitarnya. Pada etnis kulit
berwarna, garis vertikal ini akan tampak sedikit lebih gelap/kemerahan.
Selain masalah bekas luka operasi, hal lain yang perlu
Anda antisipasi pascaoperasi mastopexy (breast uplifting) adalah
adanya risiko berkurangnya kualitas sensitifitas puting susu akibat cedera
serat-serat saraf saat operasi, Sensitifitas puting susu umumnya akan
berangsur-angsur membaik dalam 6 bulan. Adanya manipulasi pada kelenjar susu
juga akan mengganggu produksi air susu ibu. Sehingga, bagi Anda yang sedang
mempertimbangkan untuk menjalani prosedur mastopexy (breast uplifting)
ini, sebaiknya Anda memutuskan maju hanya bila Anda dan suami memutuskan untuk
tidak hamil lagi.
Persiapan praoperasi, pascaoperasi dan penyembuhan.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah operasi hampir sama dengan
prosedur operasi breast augmentation. Hanya saja pada prosedur breast uplifting
(mastopexy), biasanya klien akan lebih banyak tersita perhatiannya
pada masalah bekas luka operasi. Pada
prosedur breast uplifting (mastopexy),
garis vertikal bekas luka operasi bila dirawat
dengan
baik sesuai petunjuk dokter lambat laun semakin halus dan memudar dalam 2-6 bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar