“Bangun seribu candi bila engkau benar-benar mencintaiku…”
Raden Bandung Bondowoso segera memenuhi syarat Rara Jonggrang untuk membangun seribu candi dalam semalam, sebagai syarat untuk mendapatkan cinta Rara Jonggrang.
Sepenggal kisah klasik tentang bagaimana Candi Prambanan dibangun melalui pembuktian cinta Raden Bandung Bondowoso kepada Rara Jonggrang menarik untuk disimak. Bagaimana pembuktian cinta seperti ini sering terjadi dalam kehidupan di jaman sekarang, hanya saja dengan cara yang berbeda. Apakah cinta memang harus dibuktikan?
Ketika seorang lelaki jatuh cinta kepada seorang perempuan dan perempuan itu meminta lelaki itu untuk melakukan sesuatu sebagai pembuktian cinta, apakah ini benar-benar sebuah cinta yang tulus dan dua arah?
Lelaki yang diminta membuktikan cintanya jelas telah jatuh cinta, sementara perempuan yang meminta lelaki yang sedang jatuh cinta itu untuk melakukan sesuatu, jelas tidak sedang jatuh cinta. Karena, seseorang yang sedang jatuh cinta akan mengungkapkan cintanya saja tanpa dia mensyaratkan sesuatu kepada orang yang memikat hatinya. Hal ini dapat diungkap dengan sederhana saja, seperti lelaki yang jatuh cinta ini, dia hanya menyatakan tanpa mensyaratkan apapun kepada perempuan yang membuatnya terpikat.
Raden Bandung Bondowoso mengungkapkan cintanya pada Rara Jonggrang, tanpa memberikan syarat apapun terhadap Rara Jonggrang, yang telah memikat hatinya.
Lalu bagaimana dengan perempuan yang dihadapkan pada ungkapan cinta sang lelaki? Seharusnya perempuan itu hanya menyambut atau tidak menyambut cintanya saja, tanpa harus meminta sang lelaki melakukan sesuatu untuknya. Karena, ketika seseorang meminta sesuatu kepada orang yang sedang jatuh cinta sebagai pembuktian cinta, sesungguhnya bukan cinta yang ingin dia buktikan dari orang tersebut, tapi sebuah keinginannya sendiri yang ingin dia buktikan.
Mungkin Rara Jonggrang memang berkeinginan memiliki seribu candi, dan dia ingin membuktikan keinginannya lewat Raden Bandung Bondowoso.
Sang perempuan jelas tidak sedang jatuh cinta pada sang lelaki. Sang lelaki seharusnya tidak melakukan apa yang disyaratkan sang perempuan, karena syarat yang diajukan sang perempuan bukanlah cinta tapi keinginan. Sesungguhnya, ketika seseorang melakukan segalanya untuk cinta, dia melakukan segalanya untuk keinginan orang yang tidak mencintainya.
Rara Jonggrang tidak jatuh cinta pada Raden Bandung Bondowoso. Raden Bandung Bondowoso tidak membangun seribu candi demi cinta, tapi demi keinginan Rara Jonggrang semata.
Pembuktian cinta hanya terjadi pada cinta yang searah, bukan dua arah. Pembuktian cinta tidak akan pernah berujung pada sebuah cinta yang tulus. Setelah satu pembuktian berhasil dilakukan, akan ada pembuktian-pembuktian lain yang akan muncul. Sebenarnya, semua pembuktian itu bukanlah cinta tapi hanya keinginan semata.
Pada awalnya, RaraJonggrang meminta Raden Bandung Bondowoso membuat sumur di lahan tandus. Raden Bandung Bondowoso berhasil melakukannya. Setelah itu, lantas Rara Jonggrang meminta Raden Bandung Bondowoso membangun seribu candi dalam satu malam.
Pembuktian cinta bisa berujung pada rasa benci karena ada permainan pada pembuktian tersebut. Sang lelaki merasa dipermainkan karena banyak pembuktian-pembuktian yang terus datang. Sang perempuan senang karena semua keinginannya terpenuhi dan terus mensyaratkan keinginannya. Sang lelaki pada akhirnya merasa dipermainkan dan cinta sang lelaki pun berubah menjadi benci.
Ketika Raden Bandung Bondowoso tengah menyelesaikan candi yang keseribu, menjelang fajar, Rara Jonggrang membuat ayam jantan berkokok lebih awal dari biasanya, sehingga Raden Bandung Bondowoso dianggap tidak berhasil membangun seribu candi dalam satu malam, karena kokok ayam jantan menandai pergantian malam ke pagi. Raden Bandung Bondowoso marah, tapi dengan lembut dia meminta Rara Jonggrang untuk datang ke candi yang keseribu, candi yang belum selesai itu. Rara Jonggrang datang ke candi keseribu itu untuk menemui Raden Bandung Bondowoso. Dengan kesaktiannya, Raden Bandung Bondowoso lantas mengubah Rara Jonggrang menjadi arca di candi keseribu itu. Dengan adanya arca tersebut maka bangunan candi keseribu itu selesai, Raden Bandung Bondowoso berhasil membuat seribu candi dengan arca Rara Jonggrang didalamnya.
Cinta itu bebas, tidak bersyarat dan tak perlu pembuktian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar